Jejak Inferioritas Dangdut, dari Stigma hingga Pilar Musik Nasional Indonesia
Rabu, 31 Januari 2024 | 19:48 WIB
JagoDangdut – Dangdut, genre musik yang kini menjadi salah satu pilar utama industri musik Indonesia, memiliki sejarah panjang yang penuh tantangan dan stigma inferioritas.
Awalnya dianggap sebagai musik yang terbelakang dan dipandang rendah oleh kelas menengah dan elit, dangdut akhirnya melampaui pandangan negatif tersebut dan meraih tempat yang mapan dalam sejarah musik Indonesia.
Terbatasnya Akses dan Stigma Budaya Barat
Foto :
- Freepik
Pada era Orde Baru, dangdut muncul sebagai manifestasi dari ketidaksetaraan akses pada produk-produk budaya Barat.
Target pembangunan yang mengedepankan modernisasi, investasi asing, dan pola konsumsi ala Barat membuat dangdut dianggap terbelakang.
Bahkan, istilah "dangdut" sendiri diciptakan dengan merendahkan oleh musisi rock di Bandung pada tahun 1970-an.
Berita Terkait
Diva Hani Curi Perhatian Masuk Trending YouTube Lewat Lagu Iming Iming
Artikel
28 April 2024
Dituding Ikut Terseret Kasus Korupsi Rp 4,4 Triliun, Begini Reaksi Pamela Safitri
Artikel
27 April 2024
Rencanakan Gelar Konser Dangdut di 60 Titik Selama Kampanye, Hanan A Rozak: Biaya dari Kawan
Artikel
27 April 2024
Diduga Jadi Calon Bupati Cianjur, Warganet Ingatkan Hal Ini Kepada Lesti Kejora
Artikel
27 April 2024
Biduan
Buka Dikit
Terpopuler
Diva Hani Curi Perhatian Masuk Trending YouTube Lewat Lagu Iming Iming
Artikel
28 April 2024
Cak Sodiq Rilis Single 271 Triliun, Padukan Musik Reggae dan Dangdut
Artikel
28 April 2024
Melly Goeslaw Kesal dengan Lagu dari Musisi Yung Kesset: Saya Terganggu dan Tersinggung
Artikel
28 April 2024
Lirik Lagu Iming Iming - Diva Hani
Lirik
28 April 2024
Diduga Jadi Calon Bupati Cianjur, Warganet Ingatkan Hal Ini Kepada Lesti Kejora
Artikel
27 April 2024
Dituding Ikut Terseret Kasus Korupsi Rp 4,4 Triliun, Begini Reaksi Pamela Safitri
Artikel
27 April 2024