Mengulas Sefty Sanustika, Istri Fathanah Tersangka Suap Impor Sapi

JagoDangdut – Ahmad Fathanah! Terpidana kasus suap impor daging sapi di kementerian pertanian yang melibatkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq sempat heboh jadi pemberitaan di tahun 2013.

Ia juga menyeret beberapa nama artis tersohor nan cantik, diantaranya Ayu Azhari dan Vitalia Sesha yang diduga menerima aliran dana serta sejumlah barang dari Fathanah. Mereka dipanggil sebagai saksi.

Dibalik penangkapan Fathanah, sosok Sefty Sanustika atau dikenal Septi Sanustika pun tak lepas dari pantauan khalayak. Septi yang dinikahi secara siri pada Desember 2011 merupakan seorang biduan.

Di tahun 2013, Ia keluarkan single berjudul Papa Kini Sendiri (PKS). Saat itu, Ia masih tampil berhijab. Tak diduga, ketika menjenguk sang suami di Rumah Tahanan KPK sekitar bulan Maret 2014, Ia muncul dengan rambut panjangnya yang tergerai alisan copot hijab.

Ditanya perihal alasan, Sefty mencari kenyamanan dan Ia pun tengah bergegas kembali ke dunia hiburan. Karena kasus sang suami, kekayaan mereka disita. Ibu 1 anak ini langsung jadi tulang punggung keluarga, sembari menunggu sang suami yang divonis 16 tahun penjara.

Baca juga: Geger Artis Dangdut Copot Hijab, Nomor 2 Paling Tuai Pro Kontra!

Lama tak terdengar, informasi soal Septi bisa didapat melalui akun Instagramnya, @seftysanustika. Selain diramaikan dengan potret Septi bersama anak semata wayang dan keluarga, terpampang pula kegiatan sang biduan melakukan workout. Perlihatkan tubuh seksi, Septi begitu giat membentuk tubuhnya supaya makin indah.

Dikutip dari Merdeka.com, Septi menetap dengan kedua orang tuanya di Depok. Menjalani peran sebagai tulang punggung, Septi mengaku punya beban berat. Meski demikian, Ia tetap bersyukur.

"Perjuangan banget. Ngamen semaksimal cari duit berat banget. Ya namanya hidup kadang di atas kadang di bawah. Disyukuri dan dijalani saja," kata pemilik goyang KPK, 4 April 2016 silam.

Terkait hubungan dengan suami, Septi masih kerap datang ke Lapas Sukamiskin, Bandung, memboyong anak dan keluarga untuk melepas rindu.

"Kalau ada rezekinya paling sebulan sekali, tidak nentu," pungkas wanita kelahiran 1 September 1983.