Jejak Inferioritas Dangdut, dari Stigma hingga Pilar Musik Nasional Indonesia
JagoDangdut – Dangdut, genre musik yang kini menjadi salah satu pilar utama industri musik Indonesia, memiliki sejarah panjang yang penuh tantangan dan stigma inferioritas.
Awalnya dianggap sebagai musik yang terbelakang dan dipandang rendah oleh kelas menengah dan elit, dangdut akhirnya melampaui pandangan negatif tersebut dan meraih tempat yang mapan dalam sejarah musik Indonesia.
Terbatasnya Akses dan Stigma Budaya Barat
- Freepik
Pada era Orde Baru, dangdut muncul sebagai manifestasi dari ketidaksetaraan akses pada produk-produk budaya Barat.
Target pembangunan yang mengedepankan modernisasi, investasi asing, dan pola konsumsi ala Barat membuat dangdut dianggap terbelakang.
Bahkan, istilah "dangdut" sendiri diciptakan dengan merendahkan oleh musisi rock di Bandung pada tahun 1970-an.
Persaingan Dangdut dengan Pop dan Rock
Dangdut semakin mendapat sorotan ketika popularitasnya meningkat pada awal tahun 1970-an. Musisi pop dan rock Indonesia yang berasal dari kelas menengah dan elit merasa terancam.
Untuk mempertahankan dominasinya, mereka menyebarkan wacana merendahkan dangdut berdasarkan faktor estetis, ekonomi, dan ideologis.
Dangdut dianggap sebagai musik rendahan, dan hierarki antara pop, rock, dan dangdut pun terbentuk.
Dangdut Sebagai Musik Rakyat dan Nasional
- Freepik
Meskipun awalnya dianggap sebagai musik kelas menengah ke bawah, dangdut berhasil mengubah pandangan masyarakat dan pemerintah.
Andrew Weintraub menekankan bahwa dangdut bukanlah milik kelas sosial tertentu, melainkan musik rakyat yang aktif membentuk struktur makna "rakyat" dalam konteks Indonesia.
Dangdut secara perlahan mendapatkan tempat di berbagai media dan diakui sebagai musik nasional oleh Negara.
Dangdut sebagai Pilar Musik Nasional Indonesia
Seiring berjalannya waktu, dangdut tidak hanya melewati inferioritas awalnya, tetapi juga menjadi salah satu pilar utama dalam industri musik Indonesia.
Diakui sebagai tren baru yang menentukan arah musik Indonesia, dangdut berhasil mengubah citra dan persepsi masyarakat.
Kini, musik yang pernah dianggap terbelakang tersebut menjadi simbol keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.