Bercucuran Air Mata, Bebizy Cerita Status Janda yang Jadi Polemik

JagoDangdut –  Bebizy atau yang memiliki nama lengkap Sari Sri Mulyati, dikenal sebagai pedangdut tanah air asli dari Tanjung Priok, Jakarta.

Wanita cantik berambut panjang ini telah menyanyi dangdut sejak tahun 2013, lalu. Hingga saat ini Bebizy telah mengeluarkan sekitar 7 single. Dan yang terbaru adalah lagu yang berjudul "Dong".

Uniknya lagu tersebut diciptakan oleh Papa T Bob. Lagu tersebut dirilis lewat channel YouTube Nagaswara Official Video, pada 17 Januari 2020. Hingga saat ini video tersebut telah ditonton lebih dari 100 ribu kali,

Baca juga:  Terkuak, Asal Usul Nama Bebizy yang Banyak Orang Tidak Tahu

Wanita yang biasa disapa Bebi itu rupanya telah memiliki penggemar cukup banyak. Tengok saja Instagram miliknya @bebizie, hingga saat ini ia telah memiliki 700 ribu lebih followers.

Namun banyak yang tidak tahu jika perjalanan hidup dan kariernya tidak semulus yang dibayangkan. Lewat channel diberitain ID, wanita yang biasa disapa Babi itu menuturkan tentang kisah hidupanya yang sejak usia 16 tahun sudah menyanyi dari panggung ke panggung.

Bebi pernah mengalami 2 kali pernikahan dan gagal. Pernikahan yang kedua cukup mengejutkan yaitu dengan cara 'dibawah tangan' mengingat kondisi sang suami pada saat itu.

Baca juga:  Pernyataan Mengejutkan Bebizie Ketika Sedang Bokek

Tetapi akhrinya harus gagal juga pada pernikahan kedua tersebut. Meninggalkan 2 orang anak dari pernikahan pertama dan 1 orang anak di pernikahan keduanya.

Hingga kini sudah 7 tahun lamanya Bebi menjanda. Ia pun mengakuinya jika status janda tersebut selalu menjadi polemik untuk kariernya. Diusianya yang sudah tidak muda lagi Bebi pernah putus asa harus bersaing dengan yang muda-muda.

"Di entertaint saya sekarang dinilai usia sudah tua yang harus bersaing dengan yang muda-muda, jujur itu membuat saya patah semangat dan putus asa," ujar Bebi.

Bagi Bebi rasanya tidak adil jika masalah pekerjaan harus melihat dari statusnya yang seperti single parent. Bebi pun ingin membuktikan kepada masyarakat Indonesia jika ia masih layak untuk diperhitungkan tanpa harus dari sensasi.