Home Biduan Lirik Artikel Internasional Orkes Indeks

Kembali Populer di Tanah Air, Kenali Lebih Dalam Barakatak 'The Godfather Of Funkot'

img_title
funkot Barakatak

Kesimpulan

Dalam perjalanannya, Barakatak telah membuktikan bahwa musik elektronik lokal memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap perubahan dan dinamika industri. Dengan perpaduan elemen musik tradisional Indonesia dan kecepatan modern, Barakatak mampu menciptakan identitasnya sendiri dan memperkenalkan musik funkot ke berbagai lapisan masyarakat. Namun, seperti halnya banyak perjalanan karir dalam industri musik, Barakatak tidak luput dari tantangan yang serius.

Era keemasan mereka pada pertengahan hingga akhir dekade 90-an membuktikan bahwa musik funkot, dengan lagu andalannya "Musiknya Asyik," berhasil menembus pasar musik Indonesia. Puncak popularitas ini, bagaimanapun, tidak mampu memberikan imunitas terhadap krisis finansial yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Penjualan kaset yang menurun dan gulung tikar label mereka menjadi pukulan berat bagi kelangsungan karir Barakatak.

Keputusan untuk beralih sepenuhnya ke aliran house music menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas Barakatak dalam menghadapi perubahan selera musik. Meskipun hal ini mungkin menciptakan kekhawatiran di kalangan penggemar setia musik funkot, tetapi langkah ini juga mencerminkan usaha mereka untuk tetap relevan dan berada di garis depan industri musik yang terus berkembang.

Tantangan terberat mungkin datang dari penolakan mereka terhadap konser di Ujung Pandang dan keputusan untuk tidak tampil lagi di panggung. Meskipun ini bisa dianggap sebagai bentuk arogansi, namun keputusan ini mencerminkan pandangan bahwa konser tidak hanya tentang pertunjukan, tetapi juga mengenai pengalaman dan atmosfer yang diciptakan oleh musik. Meski keputusan ini membatasi ruang gerak mereka, Barakatak tetap kukuh pada prinsip-prinsip mereka.

Perubahan besar dalam industri musik juga tercermin melalui fenomena pembajakan dan pengaruh internet. Meskipun pembajakan mungkin merugikan secara ekonomi bagi musisi, dalam kasus Barakatak, hal ini membuka pintu bagi regenerasi pendengar. Materi lama mereka yang tersebar luas melalui VCD bajakan dan YouTube membantu memperkenalkan musik mereka kepada generasi yang lebih muda yang tidak mengalami kejayaan awal Barakatak.

Mengenai hak cipta, Barakatak menghadapi tantangan yang umum di dunia musik elektronik lokal. Meskipun hak moral tetap berada di tangan mereka, pendapatan ekonomi dari musik elektronik lokal masih menjadi isu yang perlu diperhatikan. Dalam era di mana informasi dapat dengan mudah diakses dan musik dapat didengarkan secara bebas, tantangan untuk memonitisasi kembali musik tetap menjadi pembahasan yang penting.

Berita Terkait
Biduan
Buka Dikit