Home Biduan Lirik Artikel Internasional Orkes Foto Indeks

Kisah Sejarah Singkat Dangdut Jawa dapat Diterima Generasi Muda

img_title
Farel Prayoga dengan anak Nindy Ayunda, Akifa Dhinara
Sumber :

Sehingga Koes Plus hanya menghasilkan 1 album pop melayu Jawa di bawah label Remaco. Tidak mau ketinggalan dengan Koes Plus, No Koes yang digawangi Nomo Koeswoyo (mantan drummer Koes Bersaudara) juga merilis album pop melayu Jawa yang mengandalkan lagu 'Jaranan'.

Hasilnya pun tak ada bedanya dengan Koes Plus, selanjutnya baik Koes Plus dan No Koes memilih merilis album pop Jawa dan pop melayu tersendiri.

Namun sesudahnya justru ada penyanyi pop yang nekat merilis album pop melayu Jawa, sebut saja Arie Kusmiran. Pada album yang diiringi band Empat Nada itu, Arie Kusmiran membawakan lagu 'Begadang' nya Rhoma Irama yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Jawa menjadi 'Lek-lek'an'. Sayangnya, juga kurang begitu sukses di pasaran. 

img_title
Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih
Foto :
  • Instagram/rhoma_official

Penyanyi pop yang gemar membawakan lagu pop melayu dan pop Jawa macam Mus Mulyadi, juga sama sekali tidak pernah merilis album pop melayu Jawa. Kakak kandung musisi dan penyanyi Mus Mujiono ini lebih suka merilis album sendiri, pop melayu dan pop Jawa, daripada memadukan genre tapi ujung-ujungnya nggak laku di pasaran.

Memasuki tahun 1980-an, namun di penghujung era tersebut, muncul penyanyi dangdut wanita yang masih berusia 15 tahun. Pendangdut wania muda berusia 15 tahun itu adalah Ikke Nurjanah yang merilis album Ojo Lali pada tahun 1989.

img_title
Ikke Nurjanah
Foto :
  • Ikke Nurjanah Dok
Berita Terkait
Biduan
Buka Dikit